Masih seputar radio nih teman-teman, kali ini kelas MMT Batch 2 GroupM
kedatangan tamu langsung dari lembaga Nielsen untuk menjelaskan tentang
bagaimana cara Nielsen menghitung rating pada media radio. Untuk itu,
pada kesempatan kali ini, cacingrating2 ingin memberikan sedikit apa
yang telah didapatnya selama sesi tersebut.
Ternyata berbeda dengan TV yang diukur menggunakan people meter, radio di Indonesia masih diukur melalui sebuah catatan harian atau diary.
Total responden yang dalam sekali penelitian berjumlah 8000 responden
yang tersebar di 9 kota besar dan respondennya pun selalu berubah.
Nielsen melakukan pemetaan terhadap daerah yang ingin dijadikan
populasi penelitian, setelah itu mereka akan mendatangi orang-orang
(diatas umur 10 tahun) dari satu rumah ke rumah lain untuk diberikan
pengertian tentang bagaimana cara mengisi diary tersebut.
Nielsen pun harus menemui dan memberikan penjelasan secara langsung
kepada si calon responden mereka, setelah diberikan penjelasan yang
jelas bagaimana mengisi diary tersebut, responden pun juga dibekali
sebuah stiker yang berisi nama-nama radio dengan salurannya dan sebuah
stiker kosong apabila mereka tidak menemukan nama radio yang sedang
mereka dengarkan pada stiker tersebut. selain itu, responden juga
dibekali penggaris dan bolpen untuk memudahkan pengisian diary.
MMT Batch 2 GroupM
GroupM Interaction Indonesia
6 comments:
Lebih ribet ya caranya dibanding ngukur rating TV.. Pas Nielsen dtg ke kampus jg smpet ngasi penjelasan tp gak trlalu detail. Mgkn krn audiens ny jg gak trlalu antusias kali ya. Untung di sini dishare lagi :)
pengamatan terhadap responden dilakukan selama berapa lama?mksdnya jangka waktu pengisian diary tsb. Cuma opini yaa,menurut saya tidak ada metode yang akurat dalam pengukuran rating baik radio maupun tv karena objek pengukuran yg tidak pernah konstan sehingga sulit diamati
Responden mengisi diary selama seminggu. Dalam mengumpulkan 8000 responden dibutuhkan waktu selama 3 bulan, 2 bulan untuk prosesing data, 1 bulan untuk rilis.
Pada pengukuran TV, yang menjadi responden tidak berganti-ganti seperti radio. Metode pengukuran TV dan radio memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.
Trima Kasih atas opini nya Lidya.. :)
9 kota besar yang jadi tujuan risetnya Nielsen itu mana aja ya?! terus alasannya kenapa 9 kota itu yang dpilih?!
9 kota tersebut ialah Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Banjarmasin, Semarang, Jogyakarta Denpasar, dan Palembang
Pada dasarnya, Nielsen masih mendapati kesulitan untuk menyebarkannya di seluruh ibu kota provinsi karena sistem yang masih digunakan belum dapat semudah penghitungan untuk TV.
ohya, trima kasih sudah berkunjung di blog cacingrating2.. :)
semoga pertanyaannya terjawab dan bagi yang ingin menambahkan jawabannya dipersilahkan meramaikan komentar... :)
Post a Comment